
Pusat Informasi Bola Terkini
Timnas Indonesia U-17 mencatatkan start gemilang di Piala Asia U-17 2025. Dua kemenangan beruntun berhasil diraih pasukan muda Garuda meski tanpa dominasi dalam penguasaan bola, sebuah pendekatan tak biasa yang mulai membuahkan hasil.
Pertandingan perdana langsung menyajikan ujian berat. Indonesia menghadapi Korea Selatan—finalis Piala Asia U-17 edisi 2023—di Stadion Prince Abdullah. Meski secara statistik tertinggal jauh dalam penguasaan bola (hanya 32%), Indonesia justru tampil efektif dan menang 1-0 berkat pertahanan disiplin dan transisi cepat ke lini serang.
Laga kedua menghadirkan lawan yang di atas kertas lebih ringan: Yaman. Namun Indonesia tak mengendurkan intensitas. Meski hanya menguasai bola sebesar 44%, tim asuhan Nova Arianto berhasil memborbardir gawang Yaman dengan empat gol. Catatan 14 percobaan tembakan menjadi bukti betapa berbahayanya mereka saat menguasai bola, meski hanya sebentar.
Dari dua laga tersebut, terlihat jelas bahwa Nova Arianto menekankan efektivitas dalam bermain ketimbang dominasi penguasaan bola. Strategi ini mengandalkan reaksi cepat, serangan balik tajam, dan efisiensi tinggi di lini depan. Bukan tanpa risiko, pendekatan ini menuntut organisasi pertahanan yang solid dan disiplin tinggi sepanjang laga.
Salah satu kekuatan tersembunyi Indonesia adalah minimnya pelanggaran. Saat menghadapi Korea Selatan, hanya tiga pelanggaran tercatat. Ketika melawan Yaman, jumlah itu hanya meningkat sedikit menjadi lima. Minimnya pelanggaran terutama di area berbahaya membatasi peluang lawan mendapatkan bola mati yang bisa mengancam.
Kemenangan atas Korea Selatan dan Yaman memastikan Indonesia melaju ke babak perempat final, meski masih menyisakan satu laga lagi di Grup C melawan Afghanistan. Dengan kepercayaan diri tinggi dan skema permainan yang sudah teruji, Garuda Muda kini jadi tim yang patut diperhitungkan.