Ruben Amorim Tetap Teguh Meski Manchester United Terpuruk: ‘Saya Tak Takut Dipecat’

Manchester United saat ini berada dalam situasi yang sangat memprihatinkan, terpuruk di peringkat 15 Premier League musim 2024-2025. Pelatih asal Portugal, Ruben Amorim, dengan jujur mengakui kesedihannya melihat performa tim yang terus merosot. Namun, satu hal yang ia tegaskan dengan penuh keyakinan: ia tak khawatir tentang posisinya sebagai pelatih meski kekalahan demi kekalahan menghantui.

Kekalahan terbaru dari Tottenham Hotspur adalah yang ke-12 kalinya dari 25 pertandingan, sebuah rekor buruk yang belum pernah terjadi sejak tahun kelam 1974 saat United terdegradasi. Tak hanya performa di lapangan, United juga menghadapi krisis cedera, dengan 12 pemain penting yang absen. Ini membuat pilihan Amorim untuk meracik skuad menjadi sangat terbatas, hingga ia harus mengandalkan pemain-pemain muda dari akademi.

Namun, di tengah badai kritik dan tekanan, Amorim tetap teguh. Ia menolak untuk menyerah pada situasi, bahkan menegaskan bahwa meskipun tantangannya berat, keyakinannya terhadap tim tetap kokoh. Fokusnya jelas: memperbaiki performa dan peringkat tim, bukan tentang masa depannya sebagai pelatih.

"Kondisi saat ini memang sangat sulit," ujar Amorim. "Tapi saya di sini untuk menghadapi masalah, bukan melarikan diri dari kenyataan. Pekerjaan saya berat, tapi keyakinan saya pada tim ini tidak akan pudar."

Kekhawatiran para penggemar juga tidak terlepas dari perhatian Amorim. Sebagai pelatih, ia merasakan tekanan yang sama, bahkan lebih. Dia memahami bahwa dengan krisis cedera yang memukul tim, dukungan penggemar menjadi lebih penting dari sebelumnya. Namun, satu hal yang ia pastikan, kekalahan bukanlah sesuatu yang bisa ia terima dengan mudah.

"Saya mengerti apa yang diinginkan oleh para penggemar. Saya tahu apa yang media pikirkan. Saya sangat benci kekalahan, karena itu adalah perasaan terburuk yang bisa dirasakan. Tapi saya tetap percaya pada pekerjaan saya dan pada tim ini. Yang kami butuhkan hanyalah waktu dan ketekunan untuk bangkit."

Dengan suara tegas, Amorim menutup pernyataannya. Baginya, tantangan ini bukan hanya soal mempertahankan posisinya di kursi pelatih, tetapi berjuang untuk membawa tim kembali ke jalur kemenangan.Kami tidak melihat klasemen atau jadwal. Yang penting adalah terus berusaha, meskipun keadaan sangat sulit."

Bagi Ruben Amorim, menyerah bukan pilihan. Meski Manchester United tengah terpuruk, semangatnya tetap menyala—dan ia berjanji akan terus bertarung hingga titik darah penghabisan untuk kebangkitan Setan Merah.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn