
Pusat Informasi Bola Terkini
Thomas Tuchel memulai era barunya sebagai pelatih Timnas Inggris dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Albania di Wembley. Kemenangan tersebut disambut baik, terutama dengan debut gemilang Myles Lewis-Skelly yang mencetak gol pembuka serta dinobatkan sebagai pemain terbaik. Tidak ketinggalan, Harry Kane turut menambah koleksi gol internasionalnya. Namun, di balik kemenangan itu, Tuchel menyoroti beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki, termasuk performa dua pemain bintang, Marcus Rashford dan Phil Foden.
Sorotan pada Rashford dan Foden
Setelah hampir setahun absen dari Timnas, Rashford akhirnya kembali membela Inggris. Namun, penampilannya melawan Albania kurang memuaskan. Sementara itu, Foden, salah satu pemain andalan Manchester City, juga kesulitan membawa performa impresifnya di level klub ke panggung internasional. Tuchel pun secara terbuka mengakui bahwa kedua pemain sayap tersebut belum menunjukkan dampak yang diharapkan.
“Rashford dan Foden belum sepenuhnya menentukan seperti yang kami harapkan,” ujar Tuchel dalam wawancaranya setelah pertandingan. Ini menjadi tanda bahwa kedua pemain berada di bawah tekanan besar untuk segera meningkatkan performa mereka atau menghadapi risiko kehilangan tempat mereka di skuad utama.
Paul Merson: “Waktu Mereka Makin Terbatas”
Pengamat sepak bola dan mantan pemain, Paul Merson, memberikan pandangannya tentang situasi yang dihadapi Rashford dan Foden. Menurutnya, kesempatan kedua pemain ini untuk membuktikan diri semakin menipis.
Merson juga percaya bahwa Rashford dan Foden mungkin masih diberi kesempatan dalam pertandingan berikutnya melawan Latvia. Namun, jika mereka kembali tampil buruk, Tuchel tidak akan ragu untuk mencari opsi lain. “Jika mereka tidak perform, Tuchel akan mengatakan 'selamat tinggal',” tambahnya dengan tegas.
Tuchel: Pelatih Tak Takut Ambil Keputusan Keras
Sebagai sosok yang dikenal tidak ragu dalam mengambil keputusan tegas, Thomas Tuchel memiliki reputasi sebagai pelatih yang cepat bertindak. Di mana pun dia melatih, Tuchel tidak ragu untuk membuat keputusan yang mungkin mengecewakan beberapa pihak, namun selalu demi kebaikan tim.
Dia masuk, membuat keputusan keras, dan ketika semua sudah muak, dia pergi. Tapi dia adalah sosok yang Inggris butuhkan sekarang.” Meski demikian, Merson tetap menghargai pekerjaan yang telah dilakukan oleh Gareth Southgate, pelatih sebelumnya, dan percaya bahwa pencapaian Southgate akan dikenang dengan baik.
Kesempatan Terakhir?
Pertanyaan besar yang kini menggantung adalah, apakah Rashford dan Foden mampu bangkit di bawah tekanan? Apakah pertandingan melawan Latvia akan menjadi kesempatan terakhir bagi keduanya untuk menunjukkan kualitas mereka? Hanya waktu yang bisa menjawab, tetapi yang jelas, Tuchel tidak akan menunggu terlalu lama untuk melihat hasilnya.
Dengan intensitas yang semakin meningkat di sekitar skuad Timnas Inggris, para penggemar sepak bola akan terus menantikan bagaimana kelanjutan dari kisah ini. Apakah Rashford dan Foden dapat membalikkan keadaan, atau akankah Tuchel benar-benar mengucapkan selamat tinggal kepada mereka?