Luka Sebelum Perang: PSG Terpeleset di Ligue 1 Menjelang Duel Sengit Lawan Arsenal

Paris Saint-Germain (PSG) bersiap menghadapi tantangan besar saat bertandang ke Emirates Stadium untuk leg pertama semifinal Liga Champions 2024/2025 melawan Arsenal, Rabu (29/4) dini hari WIB. Namun, sebelum pertempuran akbar ini, PSG justru mengalami luka menyakitkan di kompetisi domestik.

Arsenal datang ke semifinal dengan kepercayaan diri tinggi. The Gunners sukses menyingkirkan sang juara bertahan, Real Madrid, di perempat final dengan kemenangan dalam dua leg sekaligus. Sebuah pernyataan kuat bahwa Arsenal musim ini bukan sekadar kuda hitam.

Mengalahkan Aston Villa dengan agregat 5-4, PSG mengunci tiket ke empat besar setelah menang 3-1 di leg pertama dan hanya kalah tipis 2-3 di leg kedua.

Les Parisiens menghadap Arsenal dengan status membanggakan: kampiun Ligue 1 musim ini. Namun, ada noda besar yang menghiasi persiapan mereka — kekalahan mengejutkan dari Nice pada pekan ke-31 Ligue 1, 26 April lalu. Bukan sekadar kekalahan biasa, ini menjadi kekalahan pertama PSG sepanjang musim di kompetisi domestik.

Lebih menyakitkan lagi, kekalahan itu terjadi di kandang sendiri dan dengan kekuatan penuh. Luis Enrique menurunkan formasi terbaiknya, tetapi tetap tak mampu menghindari tumbangnya PSG.

Situasi ini membawa dua kemungkinan besar: PSG bisa menjadikan kekalahan ini sebagai bahan bakar untuk bangkit dan tampil habis-habisan melawan Arsenal. Atau justru, luka itu menjadi bayang-bayang yang menghantui mereka, apalagi dalam lima laga terakhir PSG sudah mengalami tiga kekalahan di berbagai ajang.

Secara kondisi pemain, PSG sedikit lebih diuntungkan. Hampir seluruh pilar utama siap tempur. Hanya saja, performa Ousmane Dembele yang mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir patut diwaspadai.

Arsenal sendiri tak sepenuhnya dalam kondisi prima. Kehilangan Thomas Partey di lini tengah membuat mereka sedikit rentan. Namun, karakter gigih dan semangat pantang menyerah yang ditanamkan Mikel Arteta membuat The Gunners tetap menjadi lawan yang berbahaya.