La Joya yang Retak: Cedera Dybala Pukul Telak Roma di Momen Krusial

AS Roma sedang berada di tengah persaingan ketat untuk meraih tiket Liga Champions ketika kabar buruk datang menghampiri mereka: Paulo Dybala, bintang utama tim, mengalami cedera paha yang mengancam untuk mengubah arah musim mereka. Sang bintang Argentina harus keluar lapangan hanya 15 menit setelah dimulainya laga melawan Cagliari, dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi pada tendon semitendinosus—cedera yang memaksanya absen hingga satu bulan.

Kehilangan Dybala, yang kerap dijuluki La Joya, di momen krusial ini bisa menjadi pukulan besar bagi Roma. Tim asuhan Claudio Ranieri akan menghadapi sederet pertandingan penting, termasuk melawan Juventus pada 7 April dan Derby della Capitale kontra Lazio sepekan setelahnya, dua laga yang bisa menentukan nasib mereka dalam perburuan zona Liga Champions. Roma juga harus berhadapan dengan Lecce dan Hellas Verona dalam periode waktu yang sama, membuat absennya Dybala semakin terasa.

Meski jeda internasional sedikit mengurangi dampak buruk dari cederanya, sulit untuk mengabaikan betapa besar pengaruh La Joya musim ini. Dalam 35 pertandingan Serie A dan Liga Europa, mantan pemain Juventus ini telah mencetak delapan gol dan menyumbang empat assist, menjadikannya salah satu pemain paling berpengaruh di skuat Giallorossi. Konsistensi dan kualitasnya membuat Dybala menjadi andalan yang sulit tergantikan.

Namun, masalah cedera tidak hanya menimpa Dybala. Bek muda Devyne Rensch juga harus absen karena cedera otot adduktor, memperburuk situasi Roma yang sudah kehilangan Zeki Celik sebelumnya. Rensch telah menjadi pengganti yang solid di lini pertahanan, tetapi sekarang Roma harus mencari cara lain untuk menutupi lubang yang ditinggalkan oleh kedua pemain ini.

Roma sendiri baru saja meraih kemenangan tipis 1-0 atas Cagliari, dan kini hanya terpaut empat poin dari posisi keempat, batas akhir zona Liga Champions. Namun tanpa Dybala dan Rensch, perjalanan mereka untuk meraih tiket ke kompetisi elit Eropa itu menjadi semakin terjal.

Ranieri dan staf pelatih kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menemukan formula baru yang bisa membawa Roma tetap kompetitif. Mereka harus memutar otak untuk menjaga stabilitas tim tanpa kehadiran dua pilar utama mereka.

Di luar Roma, Serie A juga mengalami gelombang cedera pemain yang signifikan. Andrea Cambiaso dari Juventus beruntung hanya mengalami cedera pergelangan kaki ringan dalam laga melawan Fiorentina, sementara Denzel Dumfries dari Inter Milan dan Amir Rrahmani dari Kosovo harus absen karena masalah otot. Marcus Thuram, striker Prancis, juga harus menepi untuk memulihkan cedera engkelnya.

Situasi ini membuat banyak klub besar harus memutar otak menghadapi absensi para pemain penting. Roma, khususnya, harus menemukan cara untuk mengatasi kehilangan Dybala dan menjaga mimpi Liga Champions tetap hidup.

Sumber: Adnkronos, Culf of Calcio