
Pusat Informasi Bola Terkini
AC Milan harus rela menelan kekalahan 1-2 saat bertandang ke markas Bologna dalam laga lanjutan Serie A 2024/2025, Jumat (28/2/2025) dini hari WIB. Namun, bukan sekadar hasil yang jadi sorotan, melainkan kontroversi yang meliputi gol pertama Bologna.
Pertandingan sempat berjalan mulus bagi Milan ketika Rafael Leao membuka keunggulan di babak pertama. Namun, Bologna membalas di awal babak kedua, tepatnya melalui gol jarak dekat Santiago Castro. Gol inilah yang menjadi pusat perdebatan.
Banyak yang beranggapan gol tersebut akan dianulir karena bola terlihat menyentuh tangan Giovanni Fabbian sebelum jatuh ke kaki Castro. Dugaan handball ini membuat wasit memutuskan untuk memeriksa melalui VAR.
Namun setelah pemeriksaan panjang, gol itu tetap dinyatakan sah. Keputusan ini memicu perdebatan panas, terutama di kalangan penggemar Milan yang merasa keputusan tersebut tidak adil.
Mengapa VAR Mengesahkan Gol?
Banyak pihak mempertanyakan mengapa dugaan handball Fabbian tidak dianggap sebagai pelanggaran. Untuk menjawab hal ini, DAZN kemudian meminta pandangan pakar wasit, Luca Marelli. Menurut Marelli, keputusan wasit didasarkan pada aturan yang ditetapkan oleh IFAB (International Football Association Board).
Aturan tersebut menyatakan bahwa handball hanya akan dianggap pelanggaran jika dilakukan oleh pencetak gol secara langsung. Dalam kasus ini, meskipun bola mengenai tangan Fabbian, dia bukanlah pencetak golnya. Jika tangan yang terlibat adalah tangan pencetak gol, barulah gol bisa dianulir.
Selain itu, posisi tangan Fabbian dianggap berada dalam posisi yang alami dan tidak ada unsur kesengajaan dalam kontak tersebut. Hal ini yang menjadi dasar keputusan VAR untuk tidak membatalkan gol Santiago Castro.
Pukulan Telak bagi Milan
Milan kemudian kembali kebobolan pada menit ke-82. Kali ini, Nicolo Cambiaghi memberikan umpan silang matang yang disambut dengan sempurna oleh Dan Ndoye, memastikan kemenangan 2-1 untuk Bologna.
Akibat hasil ini, Milan turun ke peringkat delapan klasemen Serie A, dengan 41 poin dari 26 pertandingan. Mereka semakin jauh dari posisi empat besar, yang berarti mengancam peluang mereka untuk tampil di kompetisi Eropa musim depan.
Sebaliknya, Bologna berhasil naik ke peringkat enam dengan 44 poin. Tim asuhan Vincenzo Italiano kian dekat dengan zona kompetisi Eropa dan semakin optimis mengakhiri musim di posisi yang lebih tinggi.
Debat Panas di Kalangan Penggemar
Keputusan VAR dalam laga ini tentu menjadi bahan perbincangan panjang di kalangan penggemar sepak bola, terutama para pendukung Milan. Sebagian besar merasa bahwa VAR seharusnya lebih teliti dalam menilai potensi handball tersebut, sementara yang lain menerima keputusan tersebut karena aturan yang berlaku memang demikian.
Namun, satu hal yang pasti, hasil ini mempertegas bahwa Serie A musim ini penuh dengan kejutan, dan setiap poin menjadi sangat krusial dalam perebutan posisi di papan klasemen.
Apakah Milan mampu bangkit dari kekalahan ini dan kembali bersaing untuk tempat di kompetisi Eropa? Atau justru Bologna yang akan terus melanjutkan tren positif mereka?
Kita tunggu kelanjutan cerita dramatis dari Serie A musim ini.