
Pusat Informasi Bola Terkini
Real Madrid menelan kekalahan menyakitkan saat bertandang ke markas Arsenal dalam leg pertama perempat final Liga Champions, Rabu (9/4/2025) dini hari WIB. Bermain di Emirates Stadium, Los Blancos takluk 0-3 dalam pertandingan yang mendebarkan sekaligus mengecewakan bagi para Madridistas.
Meski menjadi salah satu pemain yang tampil menonjol, Thibaut Courtois tak bisa menutupi kekecewaannya. Kiper asal Belgia tersebut melakukan lima penyelamatan krusial, namun tetap kebobolan tiga gol—dua di antaranya dari tendangan bebas mematikan Declan Rice, serta satu tambahan dari Mikel Merino.
Dalam sesi wawancara usai laga, Courtois menyampaikan kritik tajam terhadap penampilan timnya, terutama di babak kedua yang menurutnya penuh kekacauan.Tapi setelah turun minum, seolah kami lupa bagaimana caranya bermain. Bukan panik, tapi kami tidak tenang saat menguasai bola,” ungkap Courtois kepada Diario AS.
Kiper berusia 31 tahun itu juga menyesalkan dua pelanggaran tak perlu yang berujung pada gol Arsenal. Menurutnya, pelanggaran tersebut bisa dihindari karena tidak dalam situasi berbahaya. Ia bahkan merasa tembok yang dibangunnya sudah cukup rapi, tetapi eksekusi Rice terlalu sempurna.Tapi bola tetap melewati celah. Tendangannya memang luar biasa,” aku Courtois.
Ia percaya bahwa Real Madrid masih memiliki peluang untuk bangkit di leg kedua yang akan digelar di Santiago Bernabeu. Ia menegaskan bahwa gol cepat bisa mengubah segalanya.“Skor ini berat, tapi tidak mustahil. Jika kami bisa mencetak dua gol cepat, atmosfer Bernabeu akan membantu kami mengejar yang ketiga. Kami harus percaya, memperbaiki kesalahan, dan tampil habis-habisan,” katanya penuh semangat.
Optimisme Courtois juga didukung oleh sang pelatih, Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia itu menegaskan bahwa Real Madrid punya mentalitas pejuang dan tak akan menyerah sebelum peluit akhir dibunyikan.“Kami pernah melewati situasi yang lebih sulit. Sekarang saatnya menunjukkan karakter tim ini. Semua pemain harus siap berkorban dan bekerja keras dari menit pertama,” tegas Ancelotti.
Real Madrid dikenal sebagai tim spesialis comeback di kompetisi Eropa. Dari pengalaman dan sejarah, mereka telah mencatatkan banyak momen magis di Santiago Bernabeu. Kali ini, mereka harus melakukannya lagi — menghadapi Arsenal yang sedang dalam performa terbaiknya.
Kekalahan 0-3 jelas merupakan tamparan keras, namun juga menjadi motivasi tambahan untuk bangkit. Dengan dukungan penuh dari ribuan suporter di kandang, Madrid akan berusaha menciptakan keajaiban dan menulis bab baru dalam sejarah Liga Champions.
Apakah Los Blancos bisa melakukannya lagi? Semua mata akan tertuju ke Bernabeu pada leg kedua yang menjanjikan drama, emosi, dan mungkin, keajaiban.