Cedera Lutut Kambuh, Antonio Rudiger Terancam Naik Meja Operasi

Musim 2025 berjalan penuh tantangan bagi Real Madrid. Jadwal padat yang dijalani Los Blancos mulai menuntut harga mahal: kondisi fisik para pemain inti mulai menurun drastis.

Tanda-tanda kelelahan dan penurunan performa mulai terlihat sejak pergantian tahun. Situasi makin pelik ketika para pemain andalan satu per satu jatuh karena cedera. Dan di antara mereka, nama Antonio Rudiger muncul sebagai yang paling terdampak.

Bek asal Jerman itu nyaris tak pernah absen membela Madrid musim ini. Ketidakhadiran Eder Militao dan David Alaba membuat Rudiger harus turun di hampir semua laga penting. Namun kini, tubuhnya mulai memberi sinyal bahaya.

Meski sempat mendapat waktu rehat, kondisi Rudiger tak kunjung membaik. Cedera lama di lututnya kembali kambuh—kali ini dengan rasa nyeri yang lebih mengganggu, khususnya di bagian meniskus.

Riwayat cedera lutut memang bukan hal baru bagi Rudiger. Ia pernah mengalami robekan ligamen (ACL) serius pada 2016, dan kembali naik meja operasi di tahun 2019. Kini, hantu cedera itu seakan datang lagi menghantuinya.

Menurut laporan dari Relevo, Rudiger masih bisa tampil, meski dengan keterbatasan. Namun, jika nyeri tak mereda, jalan operasi bisa menjadi pilihan yang tak terhindarkan.

Situasi ini datang di momen krusial: kontrak Rudiger bersama Real Madrid mendekati masa evaluasi. Performa dan kondisi fisiknya akan jadi faktor penting dalam negosiasi perpanjangan.

Meski demikian, Rudiger masih dianggap sebagai pilar utama di lini belakang Madrid. Ia diprediksi tetap akan diandalkan dalam sejumlah laga besar yang tersisa musim ini, termasuk dua El Clasico kontra Barcelona di La Liga serta partai final Copa del Rey.

Namun pelatih Carlo Ancelotti diyakini tak akan gegabah. Rotasi pemain kemungkinan besar akan dilakukan untuk menjaga kebugaran skuad. Nama-nama seperti Raul Asencio, David Alaba (jika pulih), dan bahkan Aurelien Tchouameni bisa menjadi opsi alternatif di lini belakang dalam laga yang kurang krusial.

Real Madrid kini berada di persimpangan: menjaga peluang juara sekaligus menghindari kehilangan pemain kunci karena kelelahan. Dan bagi Rudiger, beberapa pekan ke depan bisa jadi penentu masa depannya—baik di atas lapangan maupun di ruang perawatan.