
Pusat Informasi Bola Terkini
Perjalanan Casemiro di Manchester United musim ini bisa dibilang bak roller coaster.Ketika Amorim pertama kali menukangi Setan Merah, Casemiro bukanlah pilihan utamanya. Sang pelatih asal Portugal terang-terangan menyebut mantan pemain Real Madrid itu tak cocok dengan filosofi permainan yang diusungnya. Bahkan, pada Januari lalu, Amorim sempat menyiratkan bahwa Casemiro bukan bagian dari visinya di lini tengah.
Namun, semua itu berubah dalam beberapa bulan terakhir. Casemiro menjawab keraguan dengan performa yang makin solid, terutama di kompetisi Eropa. Momen paling mencolok datang saat leg kedua perempat final Liga Europa melawan Lyon. Dalam laga penuh drama yang berakhir 5-4, Casemiro tampil cemerlang dengan mencatatkan tiga assist. Penampilannya menuai pujian dan menjadi titik balik yang mengubah pandangan sang pelatih.
Kini, Amorim menunjukkan sikap yang jauh lebih terbuka. Dalam konferensi pers terbarunya, ia tak segan memuji etos kerja dan kebangkitan Casemiro. “Saya bukan pelatih yang keras kepala. Jika seorang pemain menunjukkan peningkatan, saya tak ragu mengubah keputusan. Casemiro adalah contoh sempurna untuk itu,” ujarnya.Kombinasi keduanya menciptakan keseimbangan yang dibutuhkan, membuat lini tengah United lebih solid dan agresif.
Selama musim 2024/25, Casemiro sudah mencatatkan 36 penampilan di semua kompetisi, mencetak tiga gol dan tiga assist. Meski hanya satu gol yang tercipta dari 21 pertandingan Premier League, kontribusinya tetap terasa dalam berbagai aspek permainan.
Meski begitu, masa depan Casemiro masih diliputi tanda tanya. Gajinya yang mencapai £350.000 per pekan membuat beberapa klub Arab Saudi tertarik untuk memboyongnya. Namun, dengan performa yang makin membaik dan dukungan dari Amorim, bukan tak mungkin Casemiro tetap bertahan di Old Trafford musim depan.
Dari pemain yang dianggap tak cocok sistem, menjadi figur sentral dalam laga-laga penting—Casemiro membuktikan bahwa kerja keras dan mental baja bisa mengubah segalanya.