Barcelona: Ketika Menang Bukan Lagi Pilihan, Tapi Harga Mati

Saat malam menuruni bukit Montjuic, cahaya sorot lampu Estadi Olímpic Lluis Companys akan menjadi saksi betapa tipisnya batas antara mimpi dan mimpi buruk.Tapi laga ini lebih dari sekadar perebutan tiga angka—ini soal ritme, rasa percaya diri, dan napas panjang menuju ujung musim.

Barcelona saat ini bertengger di puncak klasemen. Namun, bayang-bayang Real Madrid terus menempel ketat. Dalam situasi seperti ini, satu kesalahan saja bisa membuat seluruh musim terlepas dari genggaman. Maka, lawan seperti Mallorca tak bisa dianggap sepele—menang bukan lagi sekadar target, tapi keharusan yang mutlak.

Tanpa kehadiran sang predator utama, lini depan akan bertumpu pada Ferran Torres. Ia kemungkinan besar akan ditemani Raphinha dan bintang muda sensasional, Lamine Yamal. Di tengah jadwal padat dan tekanan bertubi-tubi, Hansi Flick dituntut piawai dalam meracik rotasi. Apalagi setelah ini ada dua laga hidup-mati: final Copa del Rey kontra Real Madrid dan semifinal Liga Champions lawan Inter Milan.

Sementara itu, Real Mallorca datang ke Catalonia dengan semangat pembuktian. Duduk di peringkat tujuh dengan 44 poin, mereka menjadi salah satu kejutan manis musim ini. Dua laga terakhir mereka lewati tanpa kalah, termasuk kemenangan mengesankan di kandang Real Sociedad.

Namun, sejarah tak berpihak pada tim tamu. Mallorca terakhir kali mengalahkan Barcelona di La Liga terjadi pada 2009, dan kemenangan di markas Barcelona bahkan lebih lama lagi—sejak 2008. Kini, meski Camp Nou sedang direnovasi, Estadi Olímpic sudah menjadi benteng yang sulit dijebol. Musim ini, Blaugrana mencatatkan rekor kandang terbaik di La Liga.

Dari sisi taktik, Mallorca diprediksi tetap menggunakan formasi 5-3-2 yang solid. Dani Rodríguez akan menjadi pengatur tempo, sementara Pablo Maffeo dan Johan Mojica ditugaskan untuk meredam serangan kilat dari sayap Barcelona.

Pertandingan ini diyakini akan berjalan ketat, setidaknya di babak pertama. Namun dengan kualitas skuad, kedalaman bench, serta ambisi besar mengawinkan tiga gelar, Barcelona tetap difavoritkan untuk mengamankan tiga poin.

Di Montjuic, malam nanti bukan soal pertunjukan—tapi soal bertahan di jalur juara. Dan bagi Barcelona, menang bukan lagi opsi. Itu keharusan.