
Pusat Informasi Bola Terkini
UEFA akan segera melakukan diskusi serius dengan IFAB (International Football Association Board) terkait aturan penalti, menyusul insiden dramatis yang menimpa Julian Alvarez dalam adu penalti antara Atletico Madrid dan Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions. Momen kontroversial ini membuat gol penyerang Argentina tersebut dibatalkan setelah dinyatakan menyentuh bola dua kali dalam satu gerakan.
Pada awalnya, tendangan penalti Alvarez yang sempat tergelincir tampak seperti berhasil saat bola meluncur melewati kiper Real Madrid, Thibaut Courtois. Namun, dengan bantuan VAR, wasit kemudian mengonfirmasi bahwa Alvarez menyentuh bola dua kali—sebuah pelanggaran aturan yang tak terhindarkan. Akibatnya, gol tersebut dianulir dan Atletico Madrid pun harus rela tersingkir setelah kalah dalam adu penalti.
Aturan Ketat IFAB Pasal 14.1 Menurut aturan IFAB Pasal 14.1, pemain yang mengeksekusi penalti tidak boleh menyentuh bola lagi sebelum bola disentuh oleh pemain lain. Dalam kasus Alvarez, meski sentuhan keduanya tidak disengaja karena tergelincir, aturan tetap ditegakkan. "VAR wajib memanggil wasit dan menyarankan agar gol dibatalkan," kata UEFA dalam pernyataannya, menegaskan bahwa keputusan sudah sesuai dengan regulasi yang ada.
Namun, meski aturan dijalankan dengan benar, UEFA membuka pintu untuk meninjau ulang kebijakan terkait sentuhan ganda, terutama jika itu terjadi karena alasan yang tidak disengaja. UEFA berjanji akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan IFAB dan FIFA dalam upaya mencari solusi yang lebih adil di masa depan.
Mimpi Buruk Atletico dalam Adu Penalti Pembatalan gol Julian Alvarez menjadi titik balik yang menyakitkan bagi Atletico Madrid, yang tampil impresif selama 120 menit pertandingan. Kekalahan ini memperpanjang kutukan mereka dalam adu penalti melawan Real Madrid, rival sekota yang telah mengalahkan mereka dalam enam kesempatan serupa di berbagai kompetisi. Bagi Atletico, kekalahan dalam adu penalti ini bukan hanya menutup peluang mereka melangkah lebih jauh di Liga Champions, tetapi juga menambah pahitnya catatan buruk melawan "Los Blancos."
Janji UEFA untuk Evaluasi Aturan Kontroversi yang memicu perdebatan ini telah mendorong UEFA untuk memikirkan ulang aturan penalti, terutama terkait insiden yang tidak disengaja seperti yang dialami Alvarez. Mereka berharap diskusi dengan IFAB dan FIFA akan menghasilkan perubahan yang lebih seimbang, sehingga aturan bisa lebih mencerminkan keadilan di lapangan tanpa mengabaikan kejadian-kejadian yang tak terduga.
Perdebatan tentang aturan ini terus berlanjut, tetapi satu hal yang pasti—momen ini akan diingat sebagai salah satu insiden yang membuat para penggemar sepak bola, pelatih, dan pemain terus mendesak agar peraturan yang ada lebih disempurnakan di masa mendatang. Akankah perubahan datang? Hanya waktu yang akan menjawab.